53 Juta Siswa Diperiksa Kesehatan, Ini yang Dicek!

by -203 views
AA1HVpXP

Jakarta, Trendnews.id – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menekankan perlunya layanan kesehatan pencegahan sejak dini dengan mengarahkan 53 juta siswa di Indonesia untuk ikut serta dalam program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (CKG).

Meskipun dimulai lebih dini di 72 sekolah dasar, program ini akan dimulai bersamaan pada 4 Agustus 2025 di 12 lokasi yang berada di berbagai wilayah.

banner 468x60

Kemudian, apa saja yang dilakukan dalam pemeriksaan kesehatan ini?

1. Macam-macam pengujian berdasarkan tingkat pendidikan

Budi menyampaikan, cakupan program CKG sangat luas karena tidak hanya mengidentifikasi penyakit, tetapi juga menjaga kesehatan sejak dini.

“Yang lebih penting lagi adalah bagaimana menjaga kesehatan anak-anak kita. Jadi bukan hanya untuk mengetahui penyakitnya, tetapi agar tetap dalam keadaan sehat,” ujarnya.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas, Maria Endang Sumiwi, menyampaikan bahwa program ini menargetkan anak berusia 7 sampai 17 tahun dengan jenis pemeriksaan disesuaikan dengan tingkat pendidikan mereka.

Ada 13 jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk siswa SD/sederajat, termasuk pengecekan kondisi nutrisi, tekanan darah, kebugaran tubuh, serta riwayat vaksinasi. Selanjutnya, untuk siswa SMP/sederajat, terdapat 15 macam pemeriksaan, seperti skrining talasemia hingga pengujian kadar hemoglobin. Sementara itu, untuk siswa SMA/sederajat, ada 14 jenis pemeriksaan, ditambah dengan pemeriksaan kesehatan reproduksi.

banner 468x60

Maria menyampaikan bahwa pemeriksaan bagi siswa sekolah dasar tidak memerlukan pengambilan darah, sehingga orang tua tidak perlu merasa cemas.

“Maka jangan khawatir, tidak ada yang diberi suntikan. Pemeriksaannya hanya mencakup tinggi badan, berat badan, tekanan darah, gigi, mata, dan telinga,” katanya.

2. Sebutkan 12 tempat pelaksanaan CKG

AA1JNIgL

Lokasi pemeriksaan kesehatan bagi siswa-siswi tersebut berada di berbagai tempat mulai dari Jakarta, Bandung, Sidoarjo, hingga Tangerang. Berikut 12 titik pelaksanaan di berbagai wilayah:

  1. Sekolah Dasar Cideng 02 Jakarta Pusat

  2. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 8 Jagakarsa Jakarta Selatan

  3. SMKN 26 Jakarta Timur

  4. Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Kedoya, Jakarta Barat

  5. Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Tangerang Selatan

  6. SD Prestasi Global, Depok

  7. SMPN 5 Kota Bandung

  8. Madrasah Tsanawiyah Persis 1-2 Kota Bandung

  9. SLB Negeri Semarang

  10. SMPN 1 Padangan Bojonegoro

  11. Pesantren Al-Amanah, Sidoarjo

  12. SMPK Penabur Gading Serpong

Baca Juga :  Pj Gubernur Papua: Sekolah Rakyat di Biak Numfor Siap Beroperasi Awal Agustus

3. Pemeriksaan dilakukan dengan kerja sama antara tenaga kesehatan dan guru di sekolah

AA1JNFVN

Bekerja sama antara tenaga kesehatan (nakes) dan guru di sekolah, persiapan telah dilakukan tujuh hari sebelum pelaksanaan.

Maria menyebutkan, pemeriksaan dilakukan di dua ruang yang berbeda, yaitu ruang pertama untuk pemeriksaan fisik, lalu ruang kedua untuk mata dan telinga.

“Pelaksanaan dilakukan melalui dua ruangan, satu di antaranya digunakan untuk pemeriksaan fisik seperti kondisi gizi, tekanan darah, dan kesehatan gigi, sedangkan yang lainnya untuk pemeriksaan mata dan telinga. Tambahan di lapangan digunakan untuk mengecek kebugaran oleh guru olahraga,” ujarnya.

Anak yang mengalami gangguan kesehatan akan dirujuk ke Puskesmas, sementara anak yang kurang sehat atau mengalami obesitas akan mengikuti program pembelajaran dari sekolah dan Puskesmas.

Menteri Kesehatan Mengungkap Rencana Zeni TNI AD Dilibatkan Membangun Rumah Sakit di Wilayah Rentan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *