Warta Bulukumba
– Senin malam itu, Rio de Janeiro tidak hanya mendengar suara ombak dari Pantai Copacabana. Ada kabar yang mengguncang dari markas federasi sepak bola Brasil (CBF).
Carlo Ancelotti, sosok asal Italia yang terkenal dengan gaya tenang dan elegan di tepi lapangan, telah secara resmi dilantik menjadi pelatih tim nasional Brazil. Tidak ada lagi keraguan atau tebak-tebakan; ini adalah kepastian.
Ancelotti akan memulai pekerjaannya setelah musim LaLiga 2024/2025 selesai. Dia menyelesaikan babak terakhirnya dengan Real Madrid dan kemudian membuka halaman baru bersama tim nasional yang sangat ikonik di seluruh dunia: Selecao.
Zaman baru bagi tim Samba tersebut.
CBF, melalui presiden Ednaldo Rodrigues, menyatakan bahwa penunjukan ini tidak hanya merupakan tambahan nama ke dalam deretan para pelatih Brazil.
“Mendatangkan Carlo Ancelotti untuk memimpin Brasil lebih dari sekadar langkah strategis. Ini adalah pernyataan kepada dunia bahwa kami bertekad untuk merebut kembali tempat tertinggi di podium,” ujar Rodrigues dalam rilis resmi CBF.
Ancelotti akan melatih Neymar dan kawan-kawannya sampai Piala Dunia 2026 yang diselenggarakan di Amerika Serikat, Kanada, serta Meksiko.
Inovasi signifikan ini juga merupakan hal penting untuk menghapus catatan negatif pasca kekalahannya yang sangat mengecewakan dari Argentina. Di pertandingan kualifikasi Piala Dunia zona Conmebol bulan Maret silam, tim nasional Brazil dikalahkan dengan skor telak 1-4. Kekalahan tersebut mendorong konflik internal sehingga CBF akhirnya melepaskan tugas sang pelatih Dorival Junior.
Brasil mengalami krisis, Apakah Ancelotti adalah solusinya?
Brazil saat ini berada di peringkat keempat dalam tabel sementara zonanya untuk CONMEBOL, dengan total 21 poin—yang terpisah sejauh sepuluh angka dari lawan sekutu lama mereka, Argentina, yang telah memastikan tempatnya di babak akhir.
Ancelotti diharapkan menjadi penyelamat.
Pelatih yang pernah menangani AC Milan, Chelsea, PSG, Bayern, dan Madrid ini dikenal sebagai arsitek ulung. Ia telah mengangkat trofi Liga Champions sebanyak empat kali—rekor yang masih berdiri tegak. Kini, tantangan terbesarnya datang dari benua yang berbeda.
“Dia merupakan pembina olahraga paling luar biasa sepanjang masa, dan saat ini ia mengarahkan regu kebangsaan terbaik di bumi ini. Berdampingan dengannya, kita akan mencatat halaman emas baru dalam kisah sepak bola Brazil,” ungkap Rodrigues dengan tegas.
Pembukaan Ancelotti: Dari Kota Quito
Ancelotti direncanakan menjadi pelatih kepala Brazil untuk pertandingan perdana melawan Ecuador pada tanggal 4 Juni nanti. Kemudian, timnas Paraguay bakal berkunjung pada 9 Juni. Kedua pertarungan ini akan menantang kemampuan dia dalam beradaptasi dengan pasukan Selecao dari awal.
Brasil akan menyelesaikan babak kualifikasi dengan pertandingan away ke Chili dan Bolivia di bulan September.
Pengangkatan ini tidak sekadar kabar seputar sepak bola. Ini adalah cerita mengenai transformasi, keyakinan, serta aspirasi suatu negara.
Brazil tengah merombak segalanya, dan Ancelotti akan menjadi sang arsiteknya.
Bisakah dia mengantarkan Brazil kembali ke puncak dunia?
Mari kita saksikan balasan itu, berawal dari pertandingan di Quito. ***
