Home football clubs Persebaya Gagal Lagi Meraih Poin Penuh, Uston Mengakui Inilah Penyebabnya

Persebaya Gagal Lagi Meraih Poin Penuh, Uston Mengakui Inilah Penyebabnya

14
0



– SURABAYA – Pertandingan
Persebaya vs Semen Padang
Dalam pertandingan pekan ketiga puluh dua Liga 1 Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pada Minggu (11/5) malam selesai dengan skor seri 1-1.

Dengan demikian, Persebaya tetap berada di posisi ketiga.
klasemen sementara Liga 1
dengan 55 skor dari 32 laga.

Semen Padang melompat ke peringkat ke-15 dalam tabel sementara, mendorong Barito Putera keluar dari posisi tersebut, berbekal 32 poin setelah menjalani jumlah pertandingan yang sama.

Asisten Pelatih Persebaya Surabaya, Uston Nawawi menyebut finishing sebagai salah satu masalah terbesar yang membuat timnya sekali lagi tidak mampu mendapatkan skor sempurna.

“Iya, sekali lagi seperti ini (hasil akhirnya begitu, red). Nanti kita akan tinjau kembali serta tingkatkan performanya saat sesi pelatihan. Telah berlangsung seri sebanyak tiga kali berturut-turut, maka kami bakal menekankan upaya memperoleh skor sempurna di dua pertarungan tersisa,” ungkap Uston ketika memberikan keterangan kepada awak media pasca laga yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Minggu (11/5) malam.

Walaupun merasa kecewa dengan hasil seri tersebut, Uston masih menyatakan apresiasinya terhadap usaha keras semua pemain yang bermain optimal pada pertandingan lanjutan Liga 1 Indonesia di minggu ke-32 ini.

Menurutnya, semua anggota tim sudah berjuang dengan sekuat tenaga baik ketika sesi latihan ataupun sewaktu pertandingan sedang berjalan.

Dia pun menggarisbawahi bahwa setiap tim sangat bertekad untuk meraih kemenangan, apalagi saat bertanding di depan pendukung mereka sendiri.

“Semua orang menginginkan kemenangan, tak seorang pun mau kalah. Apalagi ini terjadi di tempat kami,” ungkap eks pemain tengah tim nasional Indonesia itu.

Mengenai putusan wasit yang menghapuskan gol Dejan Tumbas dengan alasan offside, Uston tidak ingin melanjutkan diskusi lebih jauh dan serahkannya seluruhnya kepada sistem video assistant referee (VAR).

“Saya enggan berkomentar tentang sang hakim lapangan. VAR mengonfirmasi offside, jadi kami tak banyak berdaya,” ujar Uston.

Di samping itu, sang kapten dari tim Persebaya Bruno Moreira juga menyatakan bahwa permainan menjadi menantang, khususnya pada paruh pertama karena situasi iklim yang tidak bersahabat.

“Pertandingannya susah, apalagi di awal lantaran hujan, namun kita masih mencoba untuk mendapatkan tiga angka. Semuanya sedih karena bertanding di kandang sendiri, tetapi gagal memenangkan pertarungan,” ungkap Bruno.

Dia menekankan pentingnya evaluasi, mengingat timnya kembali gagal memanfaatkan sejumlah peluang yang diciptakan menjadi gol.

Hal tersebut, menurutnya, tidak boleh terulang di dua pertandingan tersisa.

“Kami kehilangan banyak peluang, dan itu tidak boleh sering terjadi. Kami tahu kadang hal itu bisa terjadi, tetapi tidak boleh menjadi kebiasaan,” ujar pemain asal Brasil tersebut.

Bruno juga menegaskan bahwa walaupun kondisi cuaca mempengaruhi jalannya pertandingan, namun itu bukan menjadi alasan primer bagi kekalahan tim mereka.

“Kami adalah pemain profesional, jadi harus siap dalam segala situasi. Malangnya, kami tidak bisa memaksimalkan setiap peluang yang ada,” tuturnya.

(antara/jpnn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here