JAKARTA,
– BMKG telah menerbitkan peringatan dini tentang kondisi cuaca ekstrem yang akan terjadi pada hari Senin (12/5/2025).
Beberapa area di Indonesia memiliki risiko tinggi terhadap curah hujan yang cukup deras sampai ekstrem serta angin kuat.
BMKG membagi peringatan menjadi tiga kategori utama yaitu Waspada, Siaga, serta Awas.
Ini ditentukan oleh tingkat keparahan dan luas efeknya.
Pemberitahuan awal mengindikasikan jumlah total curah hujan harian terbesar di suatu propinsi, yang menjadi elemen penting dalam usaha penanggulangan efek bencana hidrometeorologis.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh BMKG melalui akun Instagram mereka, berikut ini adalah beberapa area yang harus waspada:
Level Perhatian Tinggi (curah hujan sedang sampai berat) diimplementasikan bagi daerah-daerah sebagai berikut:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Daerah Istimewa Yogyakarta
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua
Situasi Waspada (curah hujan sedang sampai tinggi) diberlakukan di daerah:
- Bali
- Papua Selatan
Pada saat yang sama, Level Siaga (curah hujan sangat tinggi sampai ekstrim) belum diterapkan hari ini, atau nol.
BMKG pun mengamati ada kemungkinan adanya angin kuat di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), hal ini bisa membahayakan kegiatan transportasi, terutama kapal laut dan pesawat udara.
“Persiapan adalah kuncinya dalam mengadapatkan diri dengan ramalan bencana hidrometeorologis serta iklim ekstrim,” menurut anjuran dari BMKG.
Warga diimbau agar berhati-hati terkait ancaman banjir, tanah longsor, dan jatuhan pohon yang disebabkan oleh kondisi cuaca tidak baik, serta dianjurkan untuk tetap memantau perkembangan informasi lewat saluran resmi dari BMKG.