Home drugs Efek Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Jangka Panjang pada Kesehatan Anda

Efek Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Jangka Panjang pada Kesehatan Anda

41
0





,


Jakarta


– Saat melaksanakan program Keluarga Berencana (
KB
Penggunaan metode kontrasepsi merupakan aspek signifikan yang dapat dipikirkan. Di samping bertujuan untuk menghindari kehamilan tak terduga, alat kontrasepsi juga berfungsi dalam merawat kesehatan reproduksi secara keseluruhan.

Saati ini telah terdapat berbagai macam metode kontrasepsi. Secara umum, metode-metode tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama yaitu non hormonal serta hormon.
hormonal
Kontrasepsi non-hormonal meliputi kondom, diafragma, spons, spermisida, IUD berlogam tembaga, metode pemantauan ovulasi, serta prosedur sterilisasi untuk laki-laki dan perempuan.

Metode non-hormonal menunjukkan tingkat keberhasilan yang signifikan dan jarang menyebabkan dampak negatif berlebihan. Sebaliknya, metode kontrasepsi hormon meliputi pil kb, suntikan, dll.
patch
, cincin vagina, implan, dan KB hormonal IUD. Seperti metode non hormon, metode-metode ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.

Bagi sebagian individu, pendekatan hormonik dapat memperbaiki pola menstruasi, meringankan kram saat haid, serta meredakan tanda-tanda sindrom pramenstruasi. Terdapat variasi dalam format metode hormonik ini yang disesuaikan dengan preferensi pengguna, termasuk tablet harian, injeksi setiap tiga bulan, maupun perangkat implantasi jangka panjang.

Dilansir dari
Healthline
,
Karena sifatnya yang sangat fleksibel, bentuk tablet-tablet ini dapat dikombinasikan dan frekuensi penggunaannya pun bisa disesuaikan. Metode kontrasepsi hormonal bahkan mampu menjadi jawaban bagi mereka yang mengalami menorrhagia atau haid dengan aliran darah yang berlebihan.

Sayangnya, penggunaan kontrasepsi hormonal dalam periode panjang juga berdampak pada kesehatan tubuh. Dapatkah Anda menjelaskan apa saja efek tersebut?

  1. Menghentikan siklus menstruasi sepenuhnya.
  2. Menimbulkan dampak sepeti pusing, migrain, rasa tidak nyaman di dada, bertambahnya bobot tubuh, nyeri pada bagian punggung, hingga mengalami gangguan emosi.
  3. Meningkatkan risiko kista ovarium.
  4. Dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti serangan jantung, demam, serta pembentukan gumpalan darah.
  5. Penggunaan IUD tanpa pergantian dapat menyebabkan robekan pada rahim.

Risiko-risiko tersebut menunjukkan bahwa disarankan bagi mereka yang ingin mengonsumsi kontrasepsi hormonal untuk berdiskusi lebih dulu dengan dokternya. Selanjutnya, pasien dengan riwayat kanker payudara, penyakit pembuluh darah, serangan strok, migren, tekanan darah tinggi, hingga diabetes sebaiknya hindari pemakaian alat bantu keluarga berencana jenis hormon ini.

Bahkan,
National Institute Cancer
Menyinggung tentang peningkatan risiko kanker pada pengguna kontrasepsi hormonal. Jenis kanker dengan risiko tertinggi meliputi kanker serviks, kolorektal, ovarium, endometrium, serta payudara.

Resikonya dapat timbul lantaran
hormon
Estrogen dan progesteron perlu memicu pengembangan dan pembentukan hormon sintetis yang serupa. Sebagai hasilnya, reseptor kanker, misalnya kanker payudara, dapat timbul dan berpotensi menaikkan risiko terkena kanker.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here