Pembalap dari tim Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, terpaksa menghadapi realitas sulit setelah menyelesaikan balapan MotoGP di Prancis pada minggu lalu.
Berkendara di lintasan rumah tidak secara otomatis memungkinkan Quartararo untuk bersinar dengan mudah dalam MotoGP Prancis 2025 yang berlangsung di Sirkuit Le Mans.
Pembalap yang dikenal sebagai El Diablo itu pernah memperlihatkan tanda-tandanya untuk sukses saat meraih pole position atau start di posisi paling depan.
Ini adalah pole position pertama yang diraih Quartararo sejak terakhir kali pada tahun 2021 saat masih membela tim pabrikeran Yamaha.
Berada di posisi awal yang unggul, pembalap berumur 26 tahun tersebut tidak berhasil menerjemahkannya menjadi kemenangan atau podium ketika melakukan sprint dalam Grand Prix.
Dalam sesi sprint atau lomba pendek, Quartararo terpaksa keluar dari posisi peringkat tiga setelah mengakhiri balap di urutan keempat.
Pada race utama, keadaan hujan menyebabkan sang juara dunia MotoGP 2021 tidak dapat menyelesaikan lomba karena terjatuh.
Perasaan penyesalan pasti memenuhi pikiran Quartararo di seri MotoGP Prancis 2025 yang menjadi lomba tuan rumah baginya.
Harapan untuk meraih kemenangan atau podium hilang dan digantikan oleh deretan sanksi yang harus ditanggung Quartararo mulai dari long lap sampai denda.
Iya, Quartararo termasuk salah satu pembalap yang menerima hukuman long lap lantaran ia menukar motornya.
Selanjutnya, ia menerima sanksi lagi untuk balapan berikutnya yakni MotoGP Inggris 2025 lantaran tak mengikuti aturan yang ditetapkan oleh petugas setelah terjadi kecelakaan.
Dia mendorong Marshal agar berjarak sebentar dengannya setelah kecelakaan itu terjadi dan meninju tangki bensin motor untuk melepaskan amarahnya.
Quartararo menerima hukuman berupa denda finansial senilai 2.000 Euro yang kira-kira setara dengan 36 juta Rupiah serta sanksi diskualifikasi selama 10 menit dari sesi latihan bebas pertama dalam ajang MotoGP di Britania Raya tahun 2025 nanti.
Kekesalan teman satu tim Alex Rins semakin bertambah ketika ia menganggap dirinya mampu berkompetisi melawan pembalap Ducati Marc Marquez pasca menjalani hukuman long lap penalty.
“Sayang sekali, tetapi saya tahu bahwa langkah untuk menang atau naik podium sangat sulit, jadi saya ingin melaju sekuat tenaga sejak lap pertama,” ucap Quartararo.
Saya kemudian menjalani hukuman long lap dan tetap berada di posisi yang sangat dekat dengan Marquez.
Namun hujan pun semakin lebat, sehingga saya tak juga bisa menyusul di bagian belakang dan akhirnya total kehilangan tempat pertama.
“Ikuti saya, sebenarnya tak begitu mengantisipasi kekalahan semacam itu, namun demikianlah situasinya,” tambahnya, sesuai dengan kutipan dari situs web Motosan.
Pada kesempatan ini pula, Quartararo menyampaikan ucapan selamat kepada rekan sebangsawannya, Johann Zarco dari LCR Honda, yang berhasil menjadi juara.
“Sayang sekali, saya belum berhasil, tetapi saya dapat membayangkan betapa senangnya Johann. Selamat buat dia!” kata Quartararo.
Yamaha, lewat Direktur Tim Massimo Meregalli, juga mengungkapkan kesedihan atas hasil yang dicapai Quartararo di MotoGP Prancis 2025.
Tim dengan logo garpu tala tersebut mengerti seberapa letihnya perasaan Quartararo karena gagal mendapatkan poin dalam perlombaan utamanya di sirkuit rumah sendiri.
“Kami fokus pada Quartararo, yang tentunya merasa kecewa karena harus menyelesaikan lomba tuan rumah tanpa mendapatkan poin pun,” kata Meregalli.
“Tetapi, dia sudah membuktikan keberaniannya di babak awal,” tambahnya.
Selanjutnya, orang botak itu memberikan pujian kepada Quartararo yang telah menunjukkan performa baik sebelum mengalami kecelakaan.
“Pada masa lampau, kita telah menjumpai kendala serupa dan Quartararo terbukti sangat kompetitif sampai akhirnya mengalami kecelakaan,” ungkap Meregalli.
“Maka kami melihat hal itu sebagai tanda baik untuk lomba di kondisi basah yang akan kita hadapi sepanjang musim ini,” tambahnya.