Hamas Menolak Permintaan Negara Arab, Tak Lepas Senjata Sampai Palestina Merdeka

by -156 views

Trendnews.id, JALUR GAZA — Hamas menyatakan akan terus mempertahankan senjata selama negara Palestina belum dibentuk. Pernyataan ini menyanggah permintaan dari beberapa negara Arab dan Barat yang menginginkan Hamas melepaskan senjata mereka.

banner 468x60

“Perlawanan bersenjata kami akan berhenti hanya jika terjadi pemulihan penuh hak-hak nasional kami, khususnya melalui pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” kata Hamas dalam pernyataannya.

Negosiasi tidak langsung antara Hamas dan Israel yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata selama 60 hari dalam konflik Gaza serta kesepakatan pertukaran tawanan berakhir pada akhir pekan lalu tanpa hasil.

Pada hari Selasa, Qatar dan Mesir, yang bertindak sebagai pihak mediator dalam upaya gencatan senjata, memberikan dukungan terhadap pernyataan Prancis dan Arab Saudi yang menjelaskan langkah-langkah menuju solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.

Mereka mengatakan bahwa, sebagai bagian dari jalan damai ini, Hamas perlu menyerahkan senjata kepada Otoritas Palestina yang didukung oleh Barat.

Dalam pernyataannya, Hamas yang telah menguasai wilayah Gaza sejak tahun 2007 namun mengalami serangan militer dari Israel dalam konflik tersebut, menyatakan bahwa mereka tidak mampu melepaskan haknya untuk melakukan perlawanan bersenjata.

banner 468x60

Mereka tidak akan menyerah kecuali negara Palestina merdeka dan berdaulat penuh dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya dibentuk.

Israel memandang penghapusan senjata Hamas sebagai syarat utama untuk setiap kesepakatan yang bertujuan mengakhiri perselisihan, namun Hamas telah sering menyatakan tidak bersedia melepaskan senjata mereka.

Bulan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa negara Palestina yang merdeka di masa depan akan menjadi ancaman bagi Israel. Oleh karena itu, pengawasan keamanan terhadap wilayah Palestina harus tetap berada dalam kendali Israel.

Baca Juga :  Masa Kampanye Pemilu Iluni UI, 7 Kandidat Berlomba Gagasan

Ia juga mengkritik beberapa negara, termasuk Inggris dan Kanada, karena mengumumkan rencana untuk mengakui negara Palestina sebagai respons terhadap kerusakan di Gaza akibat serangan dan pembatasan Israel. Zionis menyatakan kerusakan tersebut sebagai balasan atas tindakan Hamas.

Perang dimulai ketika anggota Hamas menyerang wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan militer yang dilancarkan Israel ke Gaza telah mengubah sebagian besar wilayah kantong tersebut menjadi gurun, menyebabkan kematian lebih dari 60.000 penduduk Palestina, serta memicu krisis kemanusiaan.

Israel dan Hamas saling menyalahkan setelah putaran pembicaraan terbaru berakhir tanpa kesepakatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *