Hanya Sehari, Gerindra dan PDIP Umumkan Perubahan Sekjen, Ada Apa?

by -209 views
sekjen gerindra pertanyakan sekjen pdip

Trendnews.id– Partai Gerindra dan PDIP secara bersamaan mengumumkan perubahan Sekretaris Jenderal (Sekjen), hanya berjarak satu hari.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengganti Sekretaris Jenderal Partai Gerindra yang sebelumnya dijabat oleh Ahmad Muzani, kini digantikan oleh Sugiono, pada Jumat (1/8/2025).

banner 468x60

Di sisi lain, Hasto Kristiyanto yang baru saja menerima pengampunan dari Presiden Prabowo terkait kasus korupsi yang menimpanya, diumumkan tidak lagi menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDIP dalam Kongres PDIP di Bali hari ini, Sabtu (2/8/2025).

Jabatan Sekretaris Jenderal PDIP saat ini dipegang sekaligus oleh Megawati Soekarnoputri, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PDIP.

Gerindra

Sebelumnya dilaporkan, Ahmad Muzani menyatakan bahwa ia kini sudah tidak menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Gerindra.

Jabatan yang telah dipegang Muzani selama lebih dari 17 tahun kini disandang oleh Sugino.

“Pada hari ini, Jumat 1 Agustus 2025 di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor. Ketua Umum/Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Bapak Prabowo Subianto telah menandatangani keputusan penunjukan @sugiono_56 sebagai Sekretaris Jenderal Partai Gerindra,” tulis Muzani di akun Instagramnya bersama foto dirinya melakukan salam komando dengan Sugiono.

banner 468x60

Menurut Muzani, dengan keputusan yang berlaku sejak ditandatangani tersebut, maka jabatan Sekjen yang telah ia emban sejak berdirinya Partai Gerindra pada 6 Februari 2008 sampai dengan 1 Agustus 2025, digantikan oleh Sugiono yang di kabinet pemerintahan Prabowo menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

“Saya mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Ketua Umum/Ketua Dewan Pembina serta seluruh anggota Partai Gerindra atas kepercayaan yang telah diberikan,” ujar Muzani.

“Saya menyampaikan permintaan maaf jika selama menjabat sebagai sekretaris jenderal partai terdapat kesalahan, kesalahan, dan kelalaian yang menimbulkan ketidakpuasan dari rekan-rekan sejawat,” katanya.

Baca Juga :  Mengapa Negara Barat Mendukung Palestina?

Berikut adalah beberapa variasi dari teks tersebut: 1. Selanjutnya, menurut Muzani, Prabowo sebagai Ketua Umum/Ketua Dewan Pembina memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk menjabat posisi Sekretaris Dewan Pembina sekaligus Ketua Dewan Kehormatan. 2. Menurut pernyataan Muzani, Prabowo selaku Ketua Umum/Ketua Dewan Pembina mempercayai dirinya untuk mengisi jabatan Sekretaris Dewan Pembina serta Ketua Dewan Kehormatan. 3. Dalam penjelasannya, Muzani menyebutkan bahwa Prabowo sebagai Ketua Umum/Ketua Dewan Pembina menunjuk dirinya untuk menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina dan sekaligus Ketua Dewan Kehormatan. 4. Kata Muzani, Prabowo selaku Ketua Umum/Ketua Dewan Pembina memberikan tugas kepada dirinya untuk menjadi Sekretaris Dewan Pembina sekaligus Ketua Dewan Kehormatan. 5. Menurut Muzani, Prabowo sebagai Ketua Umum/Ketua Dewan Pembina menunjuk dirinya untuk menduduki jabatan Sekretaris Dewan Pembina dan juga Ketua Dewan Kehormatan.

PDIP

Sementara itu, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengumumkan sekaligus melantik pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan masa bakti 2025–2030 dalam acara Kongres VI PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, pada Sabtu (2/8/2025).

Sebanyak 37 nama pengurus pusat diumumkan Megawati, termasuk posisi Sekretaris Jenderal yang secara langsung dinyatakan masih dijabat dirinya sendiri secara rangkap.

Upacara pelantikan dilanjutkan dengan pengucapan sumpah jabatan oleh seluruh pengurus yang hadir secara langsung di tempat kegiatan.

“Dengan nama Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, saya melantik DPP PDI Perjuangan guna membantu tugas-tugas partai. Apakah saudara bersedia untuk dilantik?” tanya Megawati.

“Siap!” jawab para pengurus secara bersamaan.

2025-2030, Tidak Ada Nama Hasto Kristiyanto

Kemudian, seluruh pengurus DPP yang hadir berdiri di atas panggung utama.

Dipimpin langsung oleh Megawati, mereka mengucapkan sumpah jabatan secara bersamaan.

Baca Juga :  Demo Palestina, Polisi Imbau Hindari Jalan di Sekitar Monas Hari Ini

Penyegaran di Gerindra

Berdasarkan pendapat Ahli Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, perubahan Sekretaris Jenderal Gerindra dari Muzani ke Sugiono dilakukan dengan tujuan pembersihan struktural.

Gerindra berharap memiliki Sekretaris Jenderal yang lebih muda agar lebih gesit. Dengan demikian, Gerindra akan dijalankan dengan lebih fleksibel dan jelas arahnya,” ujar Jamiluddin kepadaTribunnewssaat diminta pendapatnya, Jumat (1/8/2025).

Tidak hanya itu, Sugiono yang merupakan anak ideologis Prabowo di dunia politik dianggap akan diberi kepercayaan penuh untuk memimpin partai secara lebih mendalam.

Terlebih lagi, saat ini Prabowo sibuk mengurus negara karena jabatannya sebagai Presiden RI.

“Selain itu, karena Prabowo lebih fokus mengelola negara, maka jalannya Gerindra perlu dipegang oleh seseorang yang paling dipercaya. Sugiono sebagai murid ideologis Prabowo tentu sangat cocok,” ujarnya.

Dengan Sugiono menjabat sebagai Sekretaris Jenderal, menurutnya, Prabowo akan lebih percaya penuh kepada anak-anak didik ideologinya dalam menjalankan keorganisasian Partai Gerindra.

“Maka, Prabowo mampu menjalankan peran dan tugas sebagai presiden dengan penuh keyakinan,” ujarnya.

Hindari Penumpang Gelap PDIP

Di sisi lain, pakar politik Pangi Syarwi Chaniago melihat adanya strategi politik terkait belum ditetapkannya Sekretaris Jenderal PDIP yang baru, dan masih dipegang oleh Megawati.

Menurutnya, tindakan tersebut dilakukan untuk mencegah adanya pihak-pihak yang tidak resmi berada dalam struktur inti partai banteng.

“Ibu Mega menjaga partai PDIP agar tidak terganggu oleh ‘barang selundupan’ atau titipan serta pesanan politik dari tempat-tempat gelap kekuasaan lain,” kata Pangi kepadaTribunnews, Sabtu (2/8/2025).

Pangi mengatakan bahwa posisi Ketua Umum PDIP kini seperti hak veto bagi Megawati, yang sulit diambil alih oleh orang lain.

Sampai saat ini, Megawati masih mempertahankan posisinya tersebut tanpa menghadapi tantangan signifikan dari dalam partai.

Baca Juga :  Megawati Menangis, Hasto Hadir di Kongres PDIP

Jabatan Ketua Umum PDIP sangat sulit untuk digantikan, karena merupakan hak istimewa Ibu Mega. Menjadi Ketua Umum PDIP memang tidak akan berubah, dan sampai saat ini belum ada perubahan. PDIP tetap memiliki peran penting,” lanjutnya.

Selanjutnya, Pangi menganggap ketiadaan pengganti Hasto sebagai Sekretaris Jenderal PDIP sebagai bentuk penguatan internal.

Menurutnya, Megawati mempertahankan posisi tersebut untuk menghindari gangguan eksternal yang berisiko mengganggu stabilitas internal partai.

“Memang untuk mencegah tangan-tangan orang lain mengganggu partai PDIP, merusak konsolidasi partai, serta menghancurkan persatuan para kader PDIP,” katanya.

“Untuk mencegah kerusakan terhadap partai PDIP, hal ini yang saya perhatikan. Ibu Mega menjauhi pihak-pihak gelap yang ingin mengambil alih PDIP,” tambahnya.

Akses Trendnews.iddiGoogle News atau WhatsApp ChannelTrendnews.id. Pastikan para Tribunners telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *