Home history Johann Zarco Buat Sejarah di GP Prancis, Ini Prestasi Istimewanya

Johann Zarco Buat Sejarah di GP Prancis, Ini Prestasi Istimewanya

41
0



– Walaupun sempat mengalami lebaran di tikungan pertama dalam perlombaan yang ditunda, Johann Zarco meraih kemenangan menjadi pembalap Prancis pertama yang berhasil memenangkan lomba di tanah airnya sejak tahun 1954.

Pembalap LCR Honda tersebut secara pribadi mencicipi kemenangan pertamanya sejak sirkuit Phillip Island tahun 2023, ketika menghadapi situasi cuaca yang berganti-ganti antara hujan dan cerah dalam waktu singkat.

“Saya merasa amat terhormat dan gembira, mengingat cinta saya pada sejarah motocross serta menyusun kisah ini sebagai juara Prancis yang berhasil di Grand Prix Prancis, benar-benar luar biasa,” ungkap Zarco dilansir dari sumber tersebut.
Crash.net
.

Ia terus mendorong batas kemampuan dirinya dengan harapan dapat meraih kemenangan dalam lomba atau setidaknya mencapai podium. Tetapi pada akhirnya hari ini juga merupakan soal mengambil keputusan mengenai penggunaan ban hujan,” jelasnya; dan taktik tersebut ternyata efektif.

Setelah penundaan awal karena seluruh pembalap menuju pit mengganti motornya menjadi yang berban basah setelah pemanasan lap terakhir, 13 pembalap kemudian merubah pikiran mereka dan beralih lagi ke motor dengan ban kering saat putaran pertama dimulai ulang.

Namun, Zarco tak berada di antara mereka. Dia menjelaskan, “Saat melihat para pembalap lain memakai ban kering, saya yakin sebentar lagi akan turun hujan. Oleh karena itu, saya mencoba untuk menghemat ban basahnya karena jalur trek sedikit lebih kering pada awal balapan,” tuturnya.

Dia juga menyebutkan bahwa walaupun hanya ada beberapa titik air hujan dan para pembalap lainnya memakai ban slick, dia sadar bahwa sesuatu pasti akan terjadi padanya.

Balapan sudah berlangsung walaupun hasilnya belum optimal. Dengan starting grid di urutan ke-11, Zarco malah terseret-seret akibat serpihan batu dari insiden pebalap lain yang jatuh di tikungan pertama, sehingga menempatkannya di peringkat ke-17 pada lap perdana.

“Kehilangan banyak waktu di awal lomba karena enggan memakai alat starter apapun,” ujar Zarco, cemas bahwa mungkin tak ada reman yang cukup untuk mengendalikan sistem.

Ia mengatakan tidak tahu cara mengerem di tikungan pertama, jadi ia memilih aman untuk di situ, meski start pun menjadi lama.

“Saat mencoba untuk melewati belokan pertama, berbagai hal dapat terjadi di sana. Mir memulai dengan motornya dan saya sering kali bertubrukan dengannya. Bahkan, saya kehilangan bagian kiri stang dan langsung menuju area pasir,” katanya mengenang.

“Namun kemudian semuanya baik-baik saja, stang saya agak rusak di bagian elektronik. Namun, cukup baik untuk dikendarai, dan sejak saat itu saya berkata, ‘yah, Anda telah kehilangan banyak hal. Sekarang tunggu dan lihat saja’. Itulah situasi di putaran pertama,” katanya.

Namun, kondisi cuaca kemudian memburuk, dan ini justru menguntungkan Zarco, menyebabkan para pembalap yang menggunakan ban kering harus kembali ke pit.

Jack Miller, yang juga menggunakan ban basah, kemudian mengalami kecelakaan, sedangkan pembalap Prancis tersebut tetap melanjutkan balapan dan memimpin di lap ke-8 dari total 26 lap.

“Saya tahu Jack Miller akan kuat dalam kondisi seperti ini… dan ketika Jack terjatuh, saya mulai percaya bahwa saya bisa memenangkan balapan,” ungkap Zarco.

Akan tetapi, Zarco mengaku merasa cemas saat Marc Marquez pindah menggunakan ban basah, sebab pada mulanya ia berlari lebih lambat daripada pembalap Spanyol itu.

“Tetapi menurut saya, dia juga telah mencapai batasan kecepatan maksimal dari ban hujan itu, sehingga dia tidak bisa bergerak lebih cepat. Jarak antara kami cukup lebar bagi saya untuk tetap mengontrol kendaraan,” katanya.

Zarco mengungguli Marquez, sang juara bertahan dan juga pemenang Sprint, oleh delapan detik sebelum akhirnya finis dengan keuntungan waktu 19 detik. Kemenangan ini secara instan menciptakan suasana bahagia di antara para pendukung setianya yang berjumlah 120.000 orang sebagai tuan rumah acara tersebut.

“Sangat luar biasa. Kadang-kadang Anda perlu mengejar kemenangan. Pada hari ini, saya harus menunggu beberapa putaran agar bisa memenangkan pertandingan. Itu benar-benar istimewa,” ucap Zarco dengan penuh kebanggan.

Zarco memperingati kemenangannya dengan melakukan selebrasi backflip ikoniknya di jalur langsung utama usai perlombaan, acara ini dimeriahkan oleh selamat datang hangat dari tim LCR serta kedua orangtuanya.

Khususnya sang ibu yang pertama kalinya ada di area paddock MotoGP.

“Ibuku belum pernah hadir dalam acara Grand Prix sepanjang 17 tahun karier balapan saya,” jelas Zarco.

Dia juga berbicara kepada ibunya, mengatakan bahwa akan menjadi hal yang menyenangkan jika dia hadir dan melihat Grand Prix Prancis karena para penggemarnya sangat luar biasa.

Hasil tersebut juga menghentikan serangkaian 22 kemenangan Ducati di Grand Prix dan menjadi kemenangan pertama LCR sejak Alex Rins di COTA pada tahun 2023.

*

)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here